BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Wednesday, August 26, 2009

HOW TO IMPROVE ENGLISH LANGUAGE

Masa kini, hebat diperkatakan mengenai Pengajaran dan Pembelajaran bagi mata pelajaran Matematik dan Sains dalam Bahasa Inggeris yang mula dilaksanakan tahun 2003 di tahun satu, tingkatan satu dan tingkatan enam rendah.

Di sini ada beberapa tip bagaimana untuk meningkatkan penguasaan Bahasa Inggeris...

1. Spend some time to read the dictionary at least few minutes.
2. Try to remember five to ten words (it’s depends) every day.
3. Try to read at least one English article (any sources can be) per day and do translation about the article.
4. When you read anything in English, if you didn’t understand the word, don’t waste time, note it down in your personal note book (Vocabulary book) and look for the meaning in the dictionary immediately.
5. Try to write sentences in English. Start with one sentence, two, three sentences and so on. And then from that stage, try to write a paragraph, two, three paragraph and so on.
6. Watch comedy series such as “Geena Davis Show”, “Gilmore Girls”, “C.S.I” and etc. and English movies. Don’t you be shamed to watch kids stories such as “Connie the Cow”, “Bob the Builder”, “Jellebies” and etc. Here you can hear, think, and know how to use, pronoun etc english word in proper and correct way. 
7. Try to talk with your friends, or anybody in English. It doesn’t matter if your sentences are wrongly in structure, ‘Rojak’ with Bahasa (or other language), pronunciation or else. You can start with simple words and short sentences.
8. Take the chances to talk in English as much as you can when you are in the “English Situation”. Example : In your English class or English day in your school.
9. Discipline. From now on, start to read English materials, talk in English, watch and see anything in English.

Good luck to you, hopefully your English will improve.

GURU YANG BIJAKSANA


Seorang guru sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada pemadam. Guru itu berkata, "Saya ada satu permainan... Caranya begini, ditangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka katalah "Kapur!", jika saya angkat pemadam ini, maka katalah "Pemadam!"
.
Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat. Beberapa saat kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka sebutlah "Pemadam!", jika saya angkat pemadam, maka sebutlah "Kapur!". Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi keliru dan kekok, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kekok. Selang beberapa saat, permainan berhenti.
.
Si guru tersenyum kepada murid-muridnya. "Murid-murid, begitulah kita umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membezakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada kita dengan perbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu. Dan anda mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika.
.
"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, tanpa rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan trend, hiburan yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang wajib adalah biasa, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain lain." "Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari, anda sedikit demi sedikit menerimanya tanpa rasa ia satu kesalahan dan kemaksiatan. Faham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Faham cikgu..."
.
"Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan.
.
"Cikgu ada Qur'an,cikgu akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang anda berdiri diluar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada ditengah tanpa memijak karpet?"
.
Murid-muridnya berfikir . Ada yang mencuba alternatif dengan tongkat,dan lain-lain.
.
Akhirnya guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet."Murid- murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya. ..Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak anda dengan terang-terang. ..Kerana tentu anda akan menolaknya mentah mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak sedar.
.
"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dgn tapaknya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu,kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah dihancurkan. .."
.
"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghentam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan meletihkan anda. Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun anda muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara mereka... Dan itulah yang mereka inginkan." "Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh kita... "
.
"Kenapa mereka tidak berani terang-terang memijak kita cikgu?" tanya murid- murid.
.
"Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi." "Begitulah Islam... Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sedar, akhirnya hancur. Tapi kalau diserang serentak terang-terangan, mereka akan bangkit serentak, baru mereka akan sedar".
.
"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdoa dahulu sebelum pulang..." Matahari bersinar terik ketika anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan fikiran masing-masing di kepalanya...

* Oleh itu, kita sebagai pendidik haruslah berusaha sedaya upaya kita untuk mendidik anak bangsa kita supaya menjadi insan yang berguna pada masa hadapan, bukan sahaja kepada negara, tetapi kepada bangsa dan juga agama..



Related Posts with Thumbnails